Siti Fatimah. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

CERPEN DVALZH

 


 DVALZH


“Hmm lumayan deg degan nih masuk pertama sekolah hehe” kata Christy dalam hati. “Hmm kata mama tadi kalau SMA harus pinter2 milih temen nih, apalagi cowok, harus hati2 nih aku” kata Christy. Hari ini adalah hari pertama Christy masuk SMA dan Chirsty merasa agak gugup. Maklum lah, hari pertama masuk SMA adalah hari dimana kita akan temui hal2 baru dan lebih mengerikan tentunya, lebih berat dari pada SMP. “Emm kata Mama tadi aku di kelas x-8, mana yah kelasnya ??” kata Christy kebingungan. Tiba tiba dari arah belakang, ada yang menabrak Christy sampai Christy terjatuh. “Brakkkk”. “Ehh maaf maaf, aku gak tahu, maaf” kata orang itu. “Heh, biasa aja dong kalau jalan, sakit tauuu, ngapain sih lari2 segala, nih tolongin !!” bentak Christy. “Emm maaf2 hehe, tadi aku lagi ngejar temen aku, kamu gak papa kan ?” kata orang itu. “Gak apa apa kok, lain kali hati2 kalo lari, ntar ada yang kamu tubruk lagi” kata Christy. “Hehe iya, makasii yah ....” kata Anak itu. “Christy, nama ku Christy Saura Noela Unu” kata Christy sambil menjulurkan tangannya. “Ouh Christy, namaku Dewi, Dewi Ruth. Senang bertemu denganmu Chris, ngomong2 kamu mau kemana ? pasti kelas 1 yah ? hehe aku juga kelas 1 kok J” kata Dewi. “Emm iya dewi, nih mau ke x-8 tapi gak tahu kelasnya. Bisa tunjukin gak ?” tanya Christy. “Wahh aku juga di kelas itu, kita sekelas dong Chris ??  ayo sini aku tunjukin tempatnya” kata Dewi. Mereka berduapun menuju keruang kelas, kelas x-8 tepatnya. Ternyata didalam kelas banyak sekali teman2 baru buat Christy. Dan keadaan kelas waktu itupun cukup ramai. “Chris ? mau duduk dibelakangku gak ? biar kita deket gitu hehe” ajak Dewi. “Emm emang disamping kamu ada siapa ?” tanya Christy. Tiba tiba datang seorang cewek yang langsung menepuk pundak dewi. “Heii, kemana aja kamu ? tadi ngejar aku, eh ngilang gitu aja” kata anak itu. “Hehe maaf Va, tadi aku nabrak Christy gak sengaja gitu” kata Dewi. “Christy ? siapa ?” tanya anak itu. “Ohh ya Chris, ini temen aku namanya Nova, dan Nov, ini Christy yang aku tabrak tadi” kata Dewi. “Hai Nov, aku Christy, Christy Saura Noela Unu” kata Christy menjabat tangan Nova. “Hai Chris, aku Nova, Nova Novri Vionita , senang bertemu denganmu” kata Nova dengan senyuman. “Oh jadi ini Wi, temen yang bakal duduk sebelah kamu?” tanya Christy. “Hehe iya tuh kamu tahu J” kata Dewi. “Ouh ya udah, ayoo kita duduk, udah mau masuk nih” kata Christy.


          Christy waktu itu sebangku dengan seorang cowok. Karena ingat kata2 mamanya agar gak deket2 cowok, Christy cuek aja dengan cowok, gak hanya cowok yang duduk disampingnya, tapi ke semua cowok. Hari pertama masuk sekolah menjadi hal menarik bagi Christy. Sepertinya dia akan  merasa nyaman di kelas ini. Walaupun belum banyak mengenal teman barunya, tapi dia yakin kalau nanti dia dapat menemukan sebuah sahabat di kelas itu. “Hmm saatnya pulang dehh” Kata Christy setelah akhirnya Bel Pulang sekolah berbunyi. “Eh Chris, rumah kamu mana ?” kata Dewi. “Hmm mau tau aja, nanti lak tahu sendiri, ya udah ya aku pulang duluan, keburu dimarahi sama orang tua nanti, byee” kata Christy. “Hmm okee deh hati2” sahut dewi

.

          Hari ini adalah hari kedua Christy masuk sekolah. Saat dia memasuki sekolah tiba tiba dari belakang ada yang menepuk punggungnya. “Heii Chriss” .

“Ehh lo dewi, hmm ada apa?” kata Christy. “Ehmm gak apa apa kok, yuk kekelas bareng” kata Dewi. Ketika akan menuju ke kelas, tiba tiba Christy memperhatikan seorang anak perempuan  yang ada didepannya. “Ehh Dewi, liat deh anak itu, gaya banget siihh, makek kalunng segala lagi” kata Christy. “Ouhh dia, wah jangan ditanya Chris, dia itu anak orang kaya, pengusaha sukses gitu deh ayahnya, lagian dia satu kelas sama kita, masak kamu gak tauu sii ?” kata dewi. “Oh ya ? hehe maaf gak tahu, soalnya aku jarang merhatiin sekitar sii” kata Christy. “Namanya tuh Linda, tapi kata anak2 sih dia asyik kok orangnya, gak sombong” kata Dewi. “Tapi ya gak perlu segitunya juga kalie kalau kesekolah, ini kan sekolah bukannya mall” kata Christy. “Ini mall tahu, nih buktinya ada tukang kasirnya haha” kata Dewi sambil menunjuk Christy. “Ihh kamu, awass yaaa” sahut Christy.


          Hari demi hari, Christy Dewi dan Nova makin dekat, dan Christy juga telah merasa nyaman merasakan bangku SMA ini. Dia sangat bahagia, walaupun kadang dia juga kesal sama teman2nya yang menyebalkan. Tapi itu semua wajar ada dalam sebuah kelas. Tanpa teman2 yang menyebalkan, pasti kelas akan terasa sunyi. Ada yang memiliki sifat angkuh, sombong, polos, asyik, humoris, sinis, cuek dan sebagainya. Tak jarang ketika ada rapat 1 kelas, pasti ada banyak perbedaan pendapat. Dan tak jarang juga 1 kelas ada saling membenci satu sama lain. Tapi itulah  SMA, tanpa adanya perbedaan semua terasa tak berwarna.

          Suatu hari satu kelas rencana ingin mengadakan jalan bareng di suatu mall. Kalie ini yang mengusulkan adalah Linda. Semua 1 kelas diajak untuk ikut jalan bareng itu. Karena jalan bareng ini juga bertujuan agar  satu kelas menjadi lebih kompak. Rencananya acara itu akan diadakan saat malam  minggu soal sampai jam berapa, itu urusan belakang. Satu kelas sih sepertinya gak ada yang tertarik dengan acara itu. Namun Linda berusaha menyakinkan semua teman2 satu kelas agar ikut acara itu. “Ehh Nov, Wi, kalian berdua ikut gak?” kata tanya Christy. “Ehmm gak tahu sihh Chris, tapi itukan hanya buang2 waktu aja” kata Nova. “Ehm aduhh, ikut aja yuk, kalau beruntung kita bisa dapetin cowok di mall itu hehe” kata Dewi. “Ahh kau ni, cowok muluuu. Tapi bener juga sih kata Linda tadi, jalan bareng itu untuk kita jadi lebih deket, lagi pula aku udah lama gak ke mall”  kata Christy. “Ehh kalian ikut  kan ?” kata Linda yang tiba2 mendekati Christy, Dewi, dan  Nov. “Ehmm gak tau nih, aku sih tinggal mereka berdua setuju ato gak” kata Nova sambil menunjuk ke Christy dan Dewi. “Ehmm enak aja llu nov, kan kita tadi berdua udah setuju, kamu tuh tadi yang katanya gak mau ikut” bantah dewi. “Ehmm gini Lin, kita bertiga mungkin datang kok, tapi liat nanti ya, kan kita bertiga juga belum bilang orang tua boleh ato gaknya” kata Christy bijak. “Ou ya udah, nanti kalau jadi datang, datang aja ya, aku tunggu kok pasti” kata Linda. “Okee dehh” sahut Dewi dan Nova. Ketika pulang sekolah, Christy Dewi dan Novapun masih membicarakan tentang jalan bareng di mall itu. Mereka bertiga masih bingung akan datang atau tidak. Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk datang sendiri2 tidak bareng. “Ya udah kita datang sendiri2 aja deh kalau masih pada bingung semua. Nanti kalau ada yang mau datang, datang aja, tapi kalau gak , ya gak usah, gimana ?” kata Nova. “Ehmm ya udah okee, gimana Chris?” jawab Dewi. “Ehmm okee” kata Christy.


          Pada Sabtu sorenya Christy berencana untuk datang saja di acara jalan di mall bareng itu. Saat itu Christy berdandan seadanya ada, tidak terlalu mewah. “Ehmm gini aja deh, udah cantik kok hehe” kata Christy  di depan cermin. “Chris, kamu udah cantik kok, cerminpun udah tahu” kata Mama Christy yang dari tadi ngintip Chirsty disamping pintu. “Eh mama, hehe makasiiii ma” kata Christy dengan penuh senyum. “Emang kamu mau kemana Chris?” kata Mama Christy. “Itu loh ma, temen sekelas aku ngadain jalan bareng di mall” kata Christy, “Ouhh, ya udah tapi nanti jangan malem2 ya Chris.” Kata Mama Christy. “Okee dehh mah” jawabnya. “Ngomong2 kamu kemallnya naik apa ?” tanya mama Christy. “Ouh itu mah naek motor aja” jawab Christy. “Hati2 ya, kalau ada apa apa telfon aja” kata Mamanya. “Iyaa” jawab Christy singkat. “Ehmm si Dewi sama Nova dateng gak ya ? moga aja dateng deh, kalau gak ada mereka aku bakal gak ada temen ngomong nih” kata Christy.

          Pukul 18.30 Christypun sampai diMall dan menuju ke restaurant dimana semuanya akan berkumpul nanti. Sesampainya disana ternyata keadaan masih sepi, dan hanya linda yang ada disana, sedang duduk2 sendiri, mungkin sedang menunggu yang lainnya datang. “Ehh Lin, kok belum ada yang datang sii ? bener disini kan yah ngumpulnya?” tanya Christy. “Ehmm bener kok Chris, tau nih anak2, pada gak dateng kalie yah” jawab Linda. “Ehm tapi katanya tadi si Dewi bakal datang kok” jawab Christy. “Ou ya udah sini Chris, duduk dulu aja deh”.

          Setelah menunggu beberapa menit tiba tiba Dewipun datang. “Hei temen temen, maaf telat” kata Dewi yang tiba tiba datang. “Ouh kamu wi, datang juga kamu, kiraen kita berdua tadi kamu gak datang”kata Christy. “Ehmm iya hehe maaf, soalnya tadi jemput Nova dulu, dia lama banget sihh. Udah nunggu lama ya kalian berdua?” tanya Dewi. “Ehm gak lama kok, ngomong2 mana nih si Nova?” tanya Linda. “Itu dia tadi ke toilet, mintanya sih aku tunggu, tapi aku tinggal aja dianya hehe” jawab Dewi. “Hahah parah nih kamu” kata Christy. “Hehe ya udah sini duduk dulu Wi” kaka Linda. “Heii temen temen”  kata Nova yang tiba tiba datang. “Maaf Va tadi aku tinggal lama sihh” kata Dewi. “Huh kamu nih, suruh nunggu malah ninggal” kata Nova agak sebel. “Makanya Nov, datangnya juga jangan telat2 juga, masak jam segini baru dateng” sahut Christy. “Hehe maaf, soalnya tadi si Dewi tuh jemputnya telatt #Ehhh” kata Nova. “Ehh enak aja” bantah Dewi. “hahahaha” semuapun tertawa. “Ya udah kita makan aja dulu yuk, sepertinya cuma kita berempat aja nih yang dateng” kata Linda. “Ouh ya udah dehh, ayoo kita makan makan  hehe” kata Dewi bersorak. “Yeay mumpung lagi laper nihh” sahut Nova. “Ehh Lin, ini ditraktir sama kamu kan?” tanya Christy. “Hahah ya gak lah Chris, kalau ditraktir itu namanya bukan jalan bareng, tapi traktiran bareng” kata Linda. “Hehehe tapi aku lagi gak bawa uang nih, lupa tadi ketinggalan dimeja. Jadi aku boleh minjem uangmu kan?” kata Christy. “Haduh Christy ini pelupa yaaa orangnya” sahut Nova. “Panggil Ncizh aja” sahut Dewi. “Apaan tuh Wi artinya?” tanya Christy. “Kalau dikampungku dulu, Ncizh itu artinya orang yang pelupa sama pemarah hahaha” kata Dewi. “Ahh apaan sih Dewi, boleh ya Lin, pliss” kata Christy. “Hehe iya okee Ncizh :D” kata Linda sambil ketawa. Merekapun memesan makanan, makanan yang mereka pesanpun beragam, sesuai dengan kesukaan masing masing. Sambil menunggu masakan datang, mereka berempat bercanda gurau dan membahas apapun yang bisa dibahas. Sampai sampai pengunjung restaurant yang lainnya merasa terganggu. Setelah makanan udah datang, mereka berempat makan dengan lahap, tapi sambil ngobrol juga agar terlihat lebih menikmati makan malam ini.Walaupun Ncizh/Christy makan dengan uang minjem, dia tetap merasa senang bisa menikmati makan bersama ke4 temannya. Setelah makan malam selesai mereka berempat ingin melanjutkan perjalanan ke suatu tempat, tapi mereka masih bingung untuk menentukan tempat apa yang akan dituju. “Ehh Kita kemana lagi nih?” tanya Nova. “Shopping yukk hehe” ajak Christy. “Kamu kan gak bawa uang Ncizh ?” sahut Dewi. “Ouh iya hehehe, eh jangan panggil Ncizh dongg” kata Christy. “Hehe gak papa, enakan gitu manggilnya” jawab Dewi. “Ehmm gimana kalau kita ke timezone aja, maen2 sepuasnya. Nanti waktu maen aku deh yang traktir” kata Linda. “Yeay, ide bagus tuhh” sahut Nova. “Ehmm okee setujuu” kata Christy. “Sip, ayo buruan keburu malem” sahut Dewi. Mereka berempatpun akhirnya menuju ke timezone untuk bermain game disana. Permainan game disana memang bisa dibilang cukup banyak dan Dewi, Nova, Linda, dan Ncizhpun merasa senang dan bahagia. Mereka selalu bercanda gurau, bermain ini itu, dan ada aja tingkahnya. Sampai2 haripun menjelang malam banget. Dan harus memaksa mereka berempat untuk pulang kerumah masing masing.

          Pagi haripun menjelang. Dihari dan suasana yang baru ini tentunya membuat hati seorang Christy Saura Noela Unu ini menjadi bahagia. Dia merasa telah menemukan teman2 dan sehabat yang sayang dan care sama dia. Sejak jalan bareng dengan Dewi, Nova dan Linda di mall kemarin, mereka berempat menjadi sering berkumpul  bersama, bercanda gurau, bergosip dan semakin lama mereka berempat semakin kompak. Soal ulanganpun mereka berusaha untuk kompak. Apabila satu tidak bisa, maka yang lain akan membantu. Apabila semuanya gak bisa, semuanya berusaha bersama2 menyelesaikan soal itu. Kekompakan mereka tak hanya itu, dalam hal kejailanpun mereka juga kompak. Setiap ada pemilihan tugas kelompok, mereka berempat berusaha agar jadi 1 kelompok. Kekompakan dan keceriaan mereka berempat lama kelamaan telah menjadi omong2an satu SMA. Seakan akan satu sekolah tahu kalau mereka berempat adalah kelompok yang solid. Suatu hari saat sedang istirahat mereka berempat berbincang2 disebuah taman sekolah. “Eh kita makin lama makin deket aja nih” kata Linda. “Hehe iya bener, padahal mulanya kita gak kenal satu sama lain, tapi sekarang ? kayak sodara sendiri” kata Dewi. “Ahh males ah saudaraan sama Dewi, nanti jadi2 makanan aku habis terus sama dia” goda Nova. “Eh enak aja, kamu tuh, liat aja perut kamu aja gede gitu” kata Dewi. “Hahah udah udah, ia bener juga, gimana kalau kita berempat sahabatan aja ?” ajak Ncizh. “Ehmm boleh juga tuhhh” kata Nova. “Tapi kita perlu nama juga dong agar kayak keren gitu” kata Dewi. “Ehmm bener juga kamu WI, tapi apa ya ? ada yang punya ide?” kata Ncizh. “Ehm gimana kalo Fourth The Exploler ? hehe” saran Nova. “Haa ?? emangnya doraa ?? -_-“ kata Linda. “Hehe soryy, gimana kalau kita gabung2in aja nama kita?” saran Dewi. “Ehmm bener juga, tapi gimana gabungnya ? masak DeNoLiChris? “ kata Nova. “Ya gak digabung2 gitu juga kaliee Nov” kata Linda. “Nah gimana kalau DVALZH ???” kata Ncizh. “DVLAZH ? singkatan apa tuh Ncizh ?” tanya Linda. “Jadi DVALZH itu Dewi, noVa, Linda, dan nciZH, jadi DVALZH deh, gimana ? kalau menurutku keren sihh” kata Ncizh. “Ehmm bener juga hehe ya udah deal makek itu yaa ?” kata Dewi. “Okee, sekarang kita adalah DVALZH” kata semua serempak. “Tapi kita janji, kalau kita akan selalu bersama okee ? dalam suka dan duka, gak akan terpisah sampai kapanpun. Dan gak bakal ninggalin satu sama lain , okee ?” kata Linda. “Ehm okee dehhh” kata Ncizh. “Sipp setujuu” sahut Dewi dan Nova. Akhirnya DVALZHpun terbentuk. Setelah terbentuknya DVALZHpun membuat persahabatan mereka berempat itu makin erat. Mereka juga sering keluar bareng, jalan bareng, ketoiletpun juga bareng. Saat salah satu dari DVALZH tidak masuk sekolah, pasti anggota DVALZH yang lainlah yang ditanyai. Sehingga guru2 diSMA itupun hafal dengan DVALZH.

          Suatu saat mereka mendapat tugas kelompok untuk membuat sebuah mading. Mading itu adalah tugas bahasa Indonesia. Mading itu harus bertemakan tentang Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Sebenarnya mereka malas mengerjakan tugas, tapi karena paksaan dari guru, jadi terpaksalah tugas itu harus diselesaikan. Mereka berencana untuk menyelesaikan tugas mading itu disekolah saja, itung2 gak usah bingung nyari tempat buat ngerjain mading. Sebelum pulang sekolah, DVALZHpun berkumpul sebentar untuk membahas tentang mading ini. “Ehh Nih enaknya gimana ? siapa yang bawa bahan2nya ?” tanya Ncinzh. “Ehmm gimana kalau bahan2nya kita beli aja bareng2 habis ini, besuk tinggal salah satu bawa gitu aja” kata Linda. “ouhh terus uang siapa nih yang dipakek ?” tanya Dewi. Semuanya pun langsung melihat ke arah Nova. “hahh, ya deh ya, makek uangku dulu -_- nanti ganti ya tapi” kata Nova. “Heheh okeee” sahut Ncizh. Setelah pulang sekolah DVALZHpun segera membeli bahan2 yang akan digunakan untuk keperluan membuat madingnya. Saat itu mereka berboncengan menaiki sepeda motor untuk menuju toko. Setelah membeli semua bahan2, 4 DVALZH pun pulang kerumah masing masing dan siap untuk membuat mading dikesokan harinya.

          “Hei ncizh gimana ? jadi kan kerja kelompoknya ?” tanya Linda. “Ehmm iya dong pastii, kita buat mading kita yang istimewa tentunya” kata ncizh. “Oh ya kasih tau tuh si Dewi dan Nova, mereka entah tuh sibuk ngapain tadi dikelas” kata Linda. “Woee Wi, Nov ? jangan lupa nanti kerja kelompok” teriak Ncizh. “Iyaaa ncizh” sahut Dewi dan Nova. Saat pulang sekolah, sesuai rencana, mereka berempatpun memulai membuat mading dengan konsep yang sudah disiapkan. Berjam jam, merekapun berusaha menyelesaikan madingnya itu. Ncizhlah yang bekerja paling serius. Dewi dan Nova hanyalah bermain main, dan tidak serius mengerjakan mading. “Kita bakal selesaiin sekarang juga nih ?” tanya Dewi menghampiri Ncizh yang sedang serius mengerjakan mading. “emm kalau bisa sih iya, makanya bantu doongg” kata Ncizh. “Ehmm gakk ahh hehe, maless, capekk lagi” kata Dewi sambil maju kedepan kelas. Di depan kelas Dewi yang mungkin jenuh dengan mading itu, dia menirukan gaya guru yang menyuruh mereka membuat mading. Dewi menirukan  gayanya dengan gaya yang lucu tentunya, sampai sampai, hal itupun direkam oleh Linda dan sempat membuat semuanya tertawa. “Jadi gini, seharusnya kita itu membuat mading dengan akurat ..........” sok Dewi di depan kelas. “hahah, looo wii, bener tuh begituu haha” kata Ncizh. Nova Linda Ncizh pun tertawa terbahak bahak melihat tingkah aneh Dewi ini. Tapi karena berlebihan dan tidak serius, Ncizhpun memarahi Dewi, dan menyuruh Dewi untuk kembali konsen ke madingnya. “Ehh WI, udah nih, kita selesain madingnya, jangan ketawa mulu” kata Ncizh. “Ahh kamu Ncizh, males ahh” kata Linda. “Ayoo cepet selesaiin, biar kita cepet pulangnya, udah pukul 2 siang nihh” kata Ncizh. “ehmm ya deh ya, huh” kata Semuanya dengan agak tidak ikhlas tentunya. “Haha, bagusss” kata Ncizh tersenyum. Karena telah berusaha keras untuk menyelesaikan mading itu, akhirnya mading itu selesai juga, walaupun harus menyita waktu sampai pukul 16.00 WIB. Setelah mereka menyelesaikan mading itu, mading mereka itupun, mereka taruh di kelas saja, dan siap untuk menumpuknya besuk.

          Pagi harinya, Ncizhpun berangkat lebih awal dari DVALZH lainnya. Dan Ncizhpun sangat terkejut karena ternyata mading yang telah mereka buat tidak  ada pada tempatnya. Dengan muka agak panik, Ncizhpun membuat pengumuman di depan kelas. “Temen2, ada yang tahu mading DVALZH gak ?? kok gak ada sii ? wooee, dengerinn, ada yang tahu gakk ?” teriak Ncizh. “Ouhh, coba tanya aja ke Pak Bon Chris, mungkin kebuang ato gimana gituu” kata seorang anak. Tiba tiba Dewi dan Novapun datang. “Ehhh ada Ncizh ?” tanya Dewi. “Mading kita hilangg” kata Ncizh agak sedih. “Kok bisa ? kemarin kita taruh kelas kan?” sahut Nova. “Iyaa gakkk ada nihh, kita bisa dimarahin nih kalau sampai gak ketemu, ini kan hari pengumpulannya” kata Ncizh panik. “aduhh kita cari dulu kalau gitu, aku sama Nova ke Penjaga sekolah, kamu ke Pak Bon aja, nanti kalau ketemu Linda, suruh bareng nyari deh sama kamu” kata Nova. Ncizh, Nova, dan Dewipun segera mencari mading mereka. Saat Ncizh ingin ke Pak Bon, Ncizhpun bertemu dengan Linda. “Ehh Ncizh ? ngapain lohhh ?? mau kemana ??” tanya Linda. “Nih mading kita hilang, aku tak tahu dimana” kata Ncizh. “Lohh kok bisa ? dibawa Dewi ato Nova mungkin ?” kata Linda. “Enggakk, mereka berdua sekarang juga lagi nyarii” kata Ncizh. “Yahh gimana sihh bisa ilang, ayoo deh aku ikut nyarii” kata Linda. DVALZH pun muncari madingnya kesana kemari, tapi tak ketemu juga. Mereka hampir putus asa, jam masuk pun sudah dekat. Sampai akhirnya ada seorang anak yang mengetahui tadi ada yang ngebuang mading DVALZH ke tempat sampah belakang sekolah. Setelah dilihan ke belakang sekolah, benar saja, mading mereka ada disana. Tapi bukan malah seneng karena ketemu, mereka malah sedih, sampai Ncizhpun menangis. Karena keadaan mading merekapun sudah sobek dan kotor. “Madingg kita, yang kita buat, jadi begini” kata Ncizh sambil menangis. “Udah Ncizh, gak apa apa, kalau kita dimarahin guru nanti, kita sama sama kok bener kan temen2? “ kata Linda sambil memeluk Ncizh. “Tappi ? kerja kita berempat kan sia sia” kata Ncizh. “Hmm gak kok Ncizh gak sia sia” kata Dewi. “Tapii kann ?? ya tuhan kenapa jadi gini sii” kata Ncizh. “Udahh, kita adepin bersama aja, kita kan DVALZH ?? okeee J, kita kan selalu bersama dalam senang ataupun duka, kalau kamu sedihh, kita semua  juga bakal sedih dong Ncizh, udah senyum dongg” kata Nova. “Benerr tuhh kata Nova” sahut Linda. “Udah Ncizh udahh, ayoo kita kekelas dulu, udah mau bel nih sebentar lagi” kata Dewi. Akhirnya DVALZHpun kembali lagi kekelas, dan dengan hati yang gak tenang, mereka mencoba untuk menghadapinya. Tapi bagaimana lagi, mereka berempat tidak mengumpulkan tugas. “Ini kelompoknya Christy mana nih madingnya ???” kata Guru. “Iittuu buu, kita udah buat kemarin, tapi tadi kebuang ke tempat sampah belakang” kata Nova. “Alahh, alasann mulu kaliang” kata Guru. “Tapii emang benerr buu, kita gak bohong” kata Dewi. “iaa bu, kemarin kita taruh kelas, terus gitu gak tau siapa yang buang” kata Ncizh. “DVALZH kalian berempat keluar kelas, kalian berempat dapat nilai 0” kata Guru. “Tapii buu ??? “ bantah Linda. “Cepat keluarr” bentak Guru. Akhirnya DVALZHpun keluar kelas. Dengan muka yang bete tentunya mereka berempat keluar kelas. Disebuah taman mereka berempatpun duduk dan sambil menunggu masa hukuman selesai. “temen temen, maafin aku ya, karena aku kalian dikeluarin” kata Ncizh. “Udahh lah Ncizh, gak salah kamu kok, kita semua salah, kita ceroboh naruhnya.” Kata Linda. “Tapii ?? kan aku yang  suruh naruhh kelas, maafin aku” kata Ncizh sambil murung. “udah udah, kita lupain aja masalah tadi, kita ini DVALZH, masak gini aja sedihh sii hehe” kata Dewi. “Lohhh masih bisa ketawa aja wii, benernya otak kamu tuh gimana sii ? isinya ketawa mulu” sahut Nova. “Hehe kan kita udah SMA, jangan difikirkan terlalu menjadi beban, kita nikmati aja, bener gakk” kata Dewi. Ncizhpun tersenyum. “Eh eh, ini kan tempat kita dulu bentuk DVALZH ?? J” kata Linda. “Ehh iya bener hehe, gak krasa ya udah hampir 1 tahun kita sahabatan kayak gini” kata Nova. “hehe iyaa yeayy, kita janji yuk kalau kita bakal tetep terus selamanya bersama” kata Linda. “Emm tapi kalau kita pisah gimana ?” kata Ncizh. “Udah kita yakin saja, kita kan terus bersama sampai selamanya, walaupun nanti pada akhirnya kita pisah, jagan sampai ada yang hilang kontak yaa” kata Linda. “Ehhm bener juga tuhh kata Linda, ya udahh, okee aku janjii” sahut Dewi. “Akuu jugaa” kata Nova. “Emm kamu gimana Ncizh ?? aku setuju lohh” kata Linda. “Ehhm iya udah dehh” kata Ncizh sambil senyum. “yeayy. Emm hidup DVALZH” teriak Dewi. Mereka berempatpun ceria kembali dan berpelukan satu sama lain.

          DVALZHpun makin akrab dan makin mengerti satu sama lain. Tak jarang mereka berempat keluar bareng ke sebuah Mall, ato hanya sekedar jalan bareng aja. Mereka berempat selalu melalui senang dan duka bersama sama. Tak jarang mereka mendapat konflik satu sama lain, tapi tentu saja itu semua dapat diatasi. DVALZH tak hanya terkenal 1 SMA, tapi di SMA SMA lainpun nama DVALZH udah terdengar karena persahabat mereka yang luar biasa itu.

          Sebentar lagi UAS semester 2 pun tiba, dan hal ini cukup membuat siswa siswa kelas 10 cukup deg degan. Hal yang paling ditakutkan oleh DVALZH adalah apabila persahabatan mereka terpecah karena adanya IPS / IPA. Tapi mereka berempat berharap kalau mereka dapat masuk IPA semua. “Hmm bentar lagi mau UAS nih, kalian udah siap belum sii ?” tanya ncizh. “Hmm tau dah, akhir akhir ini aku udah mulai malas belajar nihh, aku pasrah aja dah UAS kali ini” kat Dewi. “Ahh loo wi, semangat dongg gitu aja udah nyerah siii?” sahut Linda. “Ehhm bukannya malas, tapi kan ya gimana lagi.. soalnya pasti sulit2.. Aku takut nanti aku masuk IPS” kata Dewi. “Kalau kita berempat berpisah gimana ? Ada yang IPA ada yang IPS ?” tanya Nova. “Hmm ou iya, gimana ya ? tapi bisa saja sii hal itu terjadi” kata Linda. “Kalaupun kita terpisah nanti, kan g papa.. Ingat, DVLAZH kan teman untuk selamanya, benar kann ???” kata ncizh. “Ya udah kita berdoa aja agar kita semua bisa masuk kelas IPA semua” kata Dewi. “Okee, tapi kita masak berdoa aja siii ?” tanya Nova. “Hm gimana kalau kita belajar barengny lebih diseringin, kalau kita biasanya belajar barengnya 3x dalam seminggu, sekarang 5x seminggu gimana ?” saran Linda. “Hmm okee dehh tapi gak janji lohh bisa datang tiap ada belajar bareng” kata ncizh. “Okee g papa, setuju kann?” sahut Linda. “Okeee” teriak serempak.

          Hari demi hari berlalu, hari makin medekati UAS. Hampir setiap hari DVALZH belajar bersama. Biasanya dirumah Ncizh, Dewi, Nova, Linda dan bergantian terus menerus. Tempat belajar yang paling serua adalah di rumahnya Ncizh. Karena setiap dirumah Ncizh pasti kenyang. Tak jarang juga rencana belajar bersama di rumah Ncizh gagal karena berubah menjadi belajar memasak dirumah Ncizh.

          Akhirnya hari hari yang dinantipun tiba. DVALZH siap menghadapi UAS kali ini. Mereka udah siap dengan semua resiko yang akan terjadi nanti. Pagi hari itu Christy siap2 pergi kesekolah. Kali ini dia benar2 teliti memasukkan barang2 yang akan dibawanya ke sekolah. Karena ini adalah UAS, semua hal yang diperlukan harus dibawa seperti pensil, penghapus, rautan dsb. “Ma, aku berangkat dulu ya ?” teriak Ncizh. “Oh iya Chris, hati hati ya, kamu naik apa ?” tanya mama Christy. “Itu ma, nanti aku bareng DVALZH kok, nih mau kerumah Dewi dulu” jawab Christy. Ncizhpun segera menuju kerumah Dewi dan Nova serta Linda. Mereka berempat memang berencana untuk berangkat sekolah bareng. Sesampainya disekolah ternyata keadaan sekolah sudah ramai dan penuh murid. Karena takut telah DVALZHpun berlari menuju ruangan mereka.

“Kringggg” Bel masuk mulai. Semua murid masuk ke ruangan masing masing. “Ncizh, Lin, Nov, nanti aku kalau gak bisa tanya ya, okee” kata Dewi lirih. “Okee dehh, kita semua kerja sama pokoknya” kata Nova. “Sipppp” jawab Ncizh dan Linda. Ketika soal dibagikan, DVALZH berdoa agar diberikan yang terbaik dari Yang Maha Esa. Namun ya begitu, tak semuanya hal yang diberikan Tuhan akan baik. Ada juga hal yang membuat kita sakit karena harus meninggalkan seseorang. Hal pahit ini juga dialami oleh DVALZH. Saat UAS berakhir DVALZH harus menerima kenyataan yang cukup membuat mereka berempat sedih. Ncizh dan Nova masuk kelas IPA, sedangkan Dewi dan Linda masuk kelas IPS. Pertama kali DVALZH menerima kenyataan ini, tentunya mereka sangat sedih. Ncizh tentunya. “Udah lah Ncizh kamu jangan sedih lagi gak papa kok” kata Linda. “Tapi, aku gak mau berpisah dengan kalian berdua” kata Ncizh. “Kan masih ada Nova, lagian kita kan Cuma berpisah kelas aja, jangan sedih lah, keep smile” kata Dewi menenangkan. “udah 1 tahun kita lalui semua bersama, dan kita akan terpisah mulai sekarang” kata Nova. “SStt dia kamu Nov, kau membuat Ncizh makin sedih tauu” kata Linda sambil menjewer telingan Nova. “Kita nanti bakalan jarang ketemuan pasti, karena kita juga pasti akan sibuk masing” kata Ncizh. “Hmm kan kalau istirahat nanti, kita bisa maen kekelas masing, misal kamu ke kelas kita atau aku yang kekelas kamu” kata Dewi. “Hmm sip bener juga, masak DVALZH berakhir gara2 Cuma pisah kelas aja sii, kan DVALZH kan selalu bersama... benerr gakk ?” kata Linda. Semuanya pun tersenyum. Dan senyuman itupun berakhir dengan canda tawa diantara mereka.

          Namun semuanya bertambah buruk sejak mereka berempat pisah kelas. “Ehh Nov, ke kelas Linda sama Dewi yukk?” Ajak Ncizh. “Hmm ayoo aku juga kangen sama mereka nih” kata Linda. “Ehh kalian berdua mau ke IPS ?” tanya seorang teman Nova dan Ncizh. “Iyaa kenapa emang ? gak boleh ?” kata Ncizh sinis. “Kalian ngapain sihh kesana, anak IPS tuh nakal2 , dan musuhan sama anak IPA” kata anak itu. “Kamu ngapain sih ikut urusan kita, kita kan mau ketemu sama sahabat kita” bentak Ncizh. “Iyaa betul tuu” sahut Nova. “Aku tahu kalian kan DVALZH tapiii..” kata anak itu. “Ahh minggir” kata Ncizh. Mereka berduapun segera menuju ke kelas Dewi dan Linda. Ternyata saat itu Dewi dan Linda sedang ada didalam kelas sedang duduk2 berdua sambil melamun. “Dorrr, ayoo melamun aja haha” kata Ncizh sambil mengagetkan Linda dan Dewi. “Ahhh kalian berdua haha” kata Dewi. “Heii sepi yah nii gak ada kita berdua aduhh kasihannya:p” ledek Nova. “Ehmm gak tahuu , siapa juga yang kangen wkwkwkw” kata Linda. “Haha boong :p nih aku bawa jajanan kesukaan kalian berdua” kata Ncizh. “Yeayy mana mana makasii lohhh :D” kata Dewi semangat. “Hmm tuh di kantin banyak :p haha” kata Ncizh. “Uhh jaiilll” kata Dewi. Tiba tiba seorang cowok datang menghampiri mereka berempat dan membentak mereka berempat. “Heh kalian ini ribut kalau kumpul ya, keluar sana” kata anak itu. Karena merasa bete karena dibentak, Ncizhpun marah. “Ehh ngapain sih lo bentak bentak kita, kita salah apa emang?” bantah Ncizh. “Ini kelas IPS, anak IPA gak boleh masuk sini, sangat dilarang, bener gakk temen2 ?” kata anak itu. “Benerrrrr” teriak semua anak di kelas itu. “Ini kan gak kelas kalian, ini kan punya sekolah, kita punya hakk dong” bantah Ncizh. “Biasa aja dong kalau ngomong gak usah nyolot” kata anak itu. “Loee tu yang biasa aja, dasar anak2 disini gak bisa pengertian” kata Ncizh. “Sstt udah ncizh, jangan , nanti tambah ribut” kata Linda. “Udah biarin, dia yang nyolot duluan” kata Ncizh. “Kalau sampai kalian berdua kesini lagi, 2 sahabat kalian ini yang akan jadi korban” kata anak itu. “Heh loe inget ya, kalau sampai sahabat kita kenapa napa, loe tau balasannya” kata Ncizh. “Haa ? silahkan aku gak takut, cewek cemen gini aja takut” kata anak itu sambil mendorong Ncizh sampai jatuh. “Ehh udah dongg Ris, jangan loe dorong2 gitu dong Ncizh” kata Dewi berusaha melerai. “Hehh loeee” kata Ncizh. Hampir saja Ncizh menampar muka cowok itu, tapi Nova segera menarik Ncizh keluar. Dan nampak muka Dewi dan Linda sangat sedih melihat kejadian itu.

“Ehhm dia itu resek banget tau, ngapain kamu lerai aku segala” kata Ncizh. “Kamu itu gila banget sihh ncizh, kamu bisa digebukin anak IPS sekelas tau” kata Nova sambil menyeret ncizh kedalam kelas. “Ahhrr, awas aja tuh anak IPS” kata Ncizh. “Aku takut Dewi dan Linda diapa apain sama mereka” kata Nova. “Awas aja tuh kalau mereka berdua sampai diapa apain sama anak IPS” kata Nova. “Sampai mereka berani menyakiti Linda dan  Dewi, lihat aja mereka” kata Ncizh. Ncizh dan Novapun segera masuk ke kelas untuk menenangkan diri mereka. Dikelas Linda dan Dewi keadaan lain. Linda dan  Dewi terkena buli teman teman sekelasnya. Mereka berdua dikerjain abis abisan. Tapi Linda dan Dewipun pasrah. Mereka berdua rela dibuli dengan teman teman sekelasnya demi tetap bisa berteman baik dengan DVALZH. Hari tiap hari kejadian buli membuli terus dilakukan ke Dewi dan Linda. Setiap Ncizh dan Nova maen ke kelas Dewi dan Linda. Pasti ada permasalahan dan diakhiri dengan pertengkaran. Tak jarang, untuk menghindari adanya masalah, bisanya Dewi dan Lindalah yang maen ke kelas IPA. Kelas IPA beda dengan kelas IPS. Kelas IPA bisa menerima adanya keributan dari DVALZH. Bahkan tak jarang anak sekelas Ncizh dan Nova ikutan maen dengan DVALZH. Akhirnya DVALZHpun memutuskan untuk tiap istirahat Dewi dan Linda saja yang maen ke kelas Nova dan Ncizh agar tidak timbul masalah. Suatu saat ketika istirahat DVALZH bersepakat untuk berkumpul di taman sekolah untuk membicarakan sesuatu. Sesuatu yang penting tentunya.

          “Hei temen temen, lama banget nih datengnya, habis kemana aja kalian ?” tanya ncizh. Maaf tadi temen temenku rese tuh, nanyain kita berdua mau kemana segala, ya gak lin ?” kata Dewi. “Hmm iya benerr, emang kita mau ada apa kok ngumpul?” tanya Linda. “Tau nih, aku juga belum tahu, ncizh tuh yang suruh” kata Nova. “Jadi gini neh temen temen, kita kan ada masalah neh, temen2 kita dari kelas IPS gak suka ada kita, apa kita bakal diem aja ? tingkah mereka semakin keterlaluan” kata Ncizh. “hmm iya bener banget, aku aja jengkel sama mereka” kata Dewi. “Kenapa kita gak minta bantuan ke anak IPA aja ? anak IPA kan mendukung kita berempat ??” usul Nova. “Hmm bener juga tuh, kita ajak anak IPA aja untuk nyerang tuh anak IPS, pasti kalah” kata Linda. “Hmm tapi.. nanti pasti akan menimbulkan masalah yang besar, dan aku gak mau kalian bertiga kena masalah” kata ncizh. Semua diam sejenak dan merenung. “Apa kita bubarin aja DVALZH ?” kata Dewi. “Hahhh gila apa luu wii, kita gak bakal mungkin bubar lahh” sahut Linda. “Apa kita bakal terus diinjak injak sama anak IPS, kita ketemu aja gak boleh, gimana kita terus bisa komunikasi” kata ncizh. “Hmm iyaa, emang rese amat tuh anak IPS” kata Nova. “ihh kenapa kita harus dapat masalah ini segala siiii” kata Ncizh. “jadiii, kita bakal cuek aja nih sama ulah mereka ?” tanya Linda. “hmm ya mau gimana lagi, kita udah terlanjur jatuh, masak kalian mau kita tertimpa tangga juga??” kata ncizh. “hmm ya udah deh aku sama Dewi kembali ke kelas dulu ya, lagian bel masuk juga udah berbunyi” kata Linda. “Byee byee kalau gituu J” kata Ncizh dan Nova. “Byee DVALZH” sahut Dewi.

          Ncizhpun masih kelihatan tidak tenang, dia takut si Dewi dan Linda kenapa napa disana. Tak jarang untuk mengetahui keadaan teman temannya itu, Ncizh bertanya ke teman rahasianya di kelas IPS. Ncizh tak jarang mendengar berita bahwa Dewi dan Linda sering dibuli, di bentak bentak, dan tidak boleh keluar ruangan untuk bertemu dengan DVALZH. Tak jarang juga Dewi dan Linda tidak masuk kelas karena membolos dan sengaja bertemu dengan DVALZH di belakang sekolah waktu pelajaran. Mereka berempat rela melanggar peraturan demi mereka bisa berkumpul bersama sama. Karena keseringan membolos karena pelajaran, ncizh dan Novapun dipanggil oleh kepala sekolah dan ditanya mengapa Dewi dan Nova tidak masuk sekolah berhari, dengan beribu ribu alasan, ncizh dan Nova berusaha membantah dan menutup nutupi kalau Dewi dan Linda membolos karena hanya ingin berkumpul dengan DVALZH. Namun kepala sekolah sungguh sangat marah kepada DVALZH. Kata kata yang tak inginkan ncizh dan Nova dengar dari kepala sekolah akhirnya pun di katakan dengan amarah oleh kepala sekolah. “Kalau kalian berempat terus menimbulkan masalah di sekolah ini, salah satu dari kalian atau bahkan kalian  berempat akan kami keluarkan dari sekolah ini.” Kata kepala sekolah. “Ttaaappii pakkk ??” kata ncizh dengan mata berkaca kaca. “tak ada alasan, keluar kalian berdua dari ruanganku!!” bentak pak kepala sekolah. “Ttapiii” kata Ncizh. “udah lah ncizh, kita keluar dulu aja, nanti tambah jadi masalah kalau kita lama2 disni” kata Nova sambil menyeret ncizh keluar ruangan. “Udah lah ncizh, udah, biarin aja, janga emosi, udah jangan nangis lagi ya” kata Nova. “Hmm ttaapiii, mereka gak seenak gitu aja ngusir kita dan mau memecah DVALZH, aku gak terima, ini salahku, seharusnya kita dulu gak usah bentuk DVALZH, salahku” kata Ncizh sambil menangis. “Chriss, udahh, stop salahin dirimu sendiri, lihat mataku, kita ini DVALZH, kita pasti bisa hadapi semua ini. Menyalahkan diri sendiri tidak akan menyelesaikan masalah. Sekarang kamu senyum dan kita fikirkan cara terbaiknya” kata Nova menasehati Ncizh. Ncizhpun berhenti menangis dan mengusap kedua pipinya. “Nah gitu, kan cantik, ayoo kita tenangin diri kamu dulu, kita ketemuan sama Linda dan Dewi” kata Nova.

          Ncizh dan Novapun menuju ke belakang sekolah yang disana Linda dan Dewi sedang menunggu. “Heh kalian berdua ngapain bolos segala sihh, sering lagii” kata Nova agak kesal. “Hmm udah jangan marahin mereka berdua Nov” kata Ncizh. “Hm kamu kenapa ncizh ?? kok kelihatan habis nangis ?” tanya Linda. “Hmm gak kok, gak apa apa. Hehe” jawab ncizh. “Ncizh habis nangis tau, kalian ini dasaar” bentak Nova. “Haa ? kenapaa ? ada yang nglukain kamu ncizh?” tanya Dewi. “Ihh kalian berdua ini” kata Nova. “Hmm udah udah, gini aja habis pulang sekolah nanti kita kumpul di restaurant yang pertama kalie kita ngumpul gimana ? mau gak ? ada sesuatu yang ingin aku omongin. Ini tentang keutuhan DVALZH” kata Ncizh. “Hmm ya deh pasti datang” kata Linda. “jam berapa ncizh?” tanya Dewi. “Jam 19,00 kan ya ncizh ?” sahut Nova. “Iaa” kata Ncizh dengan muka kusut.

          Jam telah menunjukkan pukul 19.00. DVALZH udah pada ngumpul di restaurant yang telah dijanjikan tadi. Semua berkumpul dan kelihatan tegang karena menunggu apa yang akan dikatakan oleh Ncizh. “Ncizh jadi apa neh yang bakal kamu omongin ? pentingkah?” tanya Dewi. “Hmm jadi gini, apa kita semua mau terus didatangi masalah seperti ini, DVALZH terus mendapat tekanan dari siapapun disekolah kita. Jadi menurutku kita harus bubar aja” kata Ncizh dengan muka sedih. “Ttaaappiii ? kita kan DVALZH ? tak seharusnya kita bubar dan pisah?” kata Nova. “Tapii Nov, kita mau gimana lagi, kalau kita tak bubar salah satu dari kita akan dikeluarkan dari sekolah kita” bentak Ncizh. Dengan muka marah, Dewipun berdiri dan berkata “Aku gak setuju Chris, DVALZH gimanapun juga gak boleh bubar”. “Iya, aku juga gak bakal setuju kalau DVALZH bubar, kalau kamu mau bubar, kamu keluar saja dari DVALZH” bentak Linda. “Kaliaann ini, bandel banget sihh, kalian mau dikeluarin dari sekolah ? Cuma gara2 geng gila ini?” kata Ncizh. “Stopp Chris, aku Dewi dan Linda gak setuju kalau DVALZH bubar, aku ingin DVALZH terus bersama, tak akan ada yang keluar dari sekolah kita” kata Nova. “Arrghh kalian gak bakal ngerti, aku sayang kalian semua, tapi aku gak mau salah satu dari kita berpisah dari kita, kalian tauuu ituu” kata Christy membentak yang kemudian meninggalkan restaurant itu. “Chirrss, tungguu” kata Nova. “Kejarr tuhh si Christy” kata Dewi. “Udah gak uusah,  biarin saja,  ngapain coba kita ngurusin orang yang mau bubarin kita” kata Nova. “Gilaa, dia nangis tuh tadi, dia kan juga sahabat kitaa, gila apa loee, kita kan bisa omongin baik baik sama Christy” kata Linda. “Tapi aakuu kan gak terima ncizh bilang kayakk tadii L” kata Nova. “DVALZH tak akan sempurna tanpa Ncizh, besuk kita omongin baik baik sama dia” kata Dewi.

          Setelah sampai dari rumah, Ncizh langsung menuju kamar dan mengunci pintunya rapat dan naik ke tempat tidur sambil menangis. “Kenapa siih gak pernah ada yang bisa ngerti perasaan aku, aku kan hanya tak ingin ada yang berpisah. Siapapun itu harus ada korban kalau kita tetep sama sama, ya tuhan apa yang harus aku lakukan” kata Ncizh dalam hati. Sampai malam terlelap Ncizhpun masih memfikirkan soal DVALZH, walaupun diluar hujan dan dingin, Ncizh bertekat tak akan tidur sampai masalah DVALZH dapat terselesaikan.

          Di lain tempat, Novapun merasa bersalah telah membuat Christy menangis, dia berniat menelfon Christy namun tak diangkat. “Aku harus inta maaf ke Ncizh, dia pasti benci sama aku, aku tak bisa kalau terus begini” kata Nova gelisah.

“Ncizh, aku tahu kamuu belum tidur saat ini..

Aku tahu kamu sedang menangis saat ini

I really love you, maafkan aku...

Aku tak bermaksud untuk membentak kamu tadi..

Aku sungguh sangat menyesal.. aku mohon kamu mau memaafkanku atas perkataan kasarku tadi”

Hanya sebuah pesan kecil itulah yang bisa dilakukan sebagai usaha agar ncizh mau memaafkan nova.

          Di pagi harinya Nova berusaha berangkat pagi pagi agar bisa cepat2 meminta maaf kepada Ncizh. Namun usaha Nova itu sia sia. Ternyata dikelasnya sudah ada banyak teman dan sedang membicarakan tentang Ncizh. Nova yang saat itu baru saja datang pun bingung. “Hei ada apa ini ? kok pada bicara soal Ncizh segala? Emang kemana Ncizh? Mana Dewi dan Linda ?” tanya Nova kepada teman temannya. “Gila ya loe Nov, sama sahabatnya sendiri aja gak tahu, tuh Dewi dan Linda ada ditaman biasa” jawab teman Nova. Novapun segera pergi ke taman yang dimaksud, taman itu adalah taman yang biasa digunakan oleh teman teman DVALZH untuk berkumpul. Disana telah ada Linda dan Dewi yang hanya duduk termenung dan meteskan air mata.”Hmm kalian berdua kenapa ?? mana Ncizh?” tanya Nova. “nov, ncizh, dia pergi. Dia keluar dari sekolah ini” kata Dewi. “Jangan bercanda deh luu Wi, gak lucu tau” kata Nova. “Ia bener, ini surat dari Kepala sekolah kalau ncizh keluar dari sekolah, dia keluar karena tak ingin kita bertiga ini ada yang dikeluarin dari sekolah” kata Linda. “Ia bener, dia pindah tadi pagi langsung bergegas katanya” kata Dewi. Mendengar kata kata itu, Novapun langsung tertegun dan diam. Dalam hatinya dia menangis karena merasa sangat kehilangan Ncizh. Dia Linda, dan Dewipun merasa sangat sedih. Setelah kejadian itu Nova, Linda dan Dewipun merasa kesepian. Dikala biasanya mereka berempat saling berkumpul dan bercanda gurau. Setelah kejadian itupun Sekarang terasa tak lengkap tanpa keberadaan Chirsty. Sungguh kemalangan dari DVALZH.

Sekitar 1 tahun setengah kemudian ......


          “Non Nova, ini ada kiriman dari pak poss” kata pembantu Nova. “Ada apa bi ? taruh meja saja” teriak nova. Nova yang saat itu baru selesai mandipun langsung bergegas melihat kiriman itu, karena tak jarang Nova mendapatkan kirimian. “Hmm apa ini ? surat dari siapa  ini?” kata Nova sambil mengambil sepucuk surat kiriman.

Hei Nov, ini aku Ncizh...

Kangen nih sama DVALZH...

Gimana kabar kalian ? aku ingin ketemuan dengan kalian di restaurant dimana kita bertemu dan pisah dulu ya

Salam sayang kangen dan cinta dari CHRISTY SAURA NOELA UNU (NCIZH)


                                  



TAMAT

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH

Terima Kasih Anda Telah Membaca Isi Blog Saya
Judul:
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih